PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI
DI
SUSUN OLEH :
NAMA : SITTI HAERIYAH PARADIBA
NIM : 1531041016
KELAS : PENJASKESREK 15
FAKULTAS ILMU
KEOLAHRAGAAN 2017
UNIVERSITAS
NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang
dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat,
karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan makalah ini
sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah membawa kita dari
jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sarana dan Prasarana Olahraga Jurusan
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Pembuatan makalah ini diperlukan
supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Peencanaan
Sarana dan Prasarana Olahraga.
Dalam proses
pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi,
dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada:
Dosen kami Dr.Benny Badaru, M.pd yang telah membimbing
kami dalam mata kuliah Sarana dan Prasarana Olahraga.
· Rekan-Rekan mahasiswa yang telah
memberikan masukan
Penyusun sadar bahwa
dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan.
Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi
pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfaat.
makassar, februari 2018
Penyusun,
Sitti haeriyah
paradiba
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar............................................................................................................
i
Daftar Isi....................................................................................................................
.ii
BAB I PENDAHULUAN. ..........................................................................................1
A.
Latar Belakang ……......................................................................................1
B.
Rumusan Masalah .........................................................................................1
C.
Rumusan Masalah .........................................................................................1
D.
Manfaat ........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
A. Hakikat
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................3
B.
Pengertian Perencanaan Sarana dan Prasarana pendidikan
Penjas…………...4
C. Tujuan
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.…………………......6
D. Manfaat
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan.……………………6
E. Karakteristik
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan….…………….7
F. Cara
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Penjas yang Efektif.…..7
G. Persyaratan
yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Sarana dan
Prasarana
pendidikan.…………………………………………………….....8
H. Prosedur
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ….………………...9
I. Prosedur
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan …………………..12
J. master
plan/side plan fisik sekolah………………………………………….14
K. Perencanaan,
Pemeliharaan, dan Pengembangan...........................................17
BAB III PENUTUP....................................................................................................21
A.
Kesimpulan.....................................................................................................21
B.
Saran ..............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
..22
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan penjas merupakan kegiatan yang baik dan bermanfaat
bagi tubuh siswa-siswi. Akan tetapi,
untuk melakukan kegiatan belajar olahraga atau pendidikan jasmani dan olahraga harus didukung dengan sarana dan prasarana
yang memadai, kecuali olahraga jogging/lari yang dapat dilakukan di jalan atau
tempat yang lapang yang kondisinya tidak membahayakan. Olahraga-olahraga yang
harus didukung dengan sarana dan
prasarana yang memadai adalah olahraga sepak bola, bola voli, bola basket,
renang, tolak peluru, lompat jauh, dll.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana olahraga yang baik, harus memiliki
perencanaan yang baik pula. Perencanaan sangat diperlukan untuk pencapaian tujuan yang maksimal. Perencanaan
merupakan tindakan yang teratur dengan
didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan usaha pencapaian tujuan yang
telah ditentukan. Dalam merencanakan pengadaan sarana dan prasarana harus memperhatikan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana yang ingin dibeli atau dibangun. Kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana yang diinginkan harus didukung juga dengan dana
yang cukup untuk membangunnya. Untuk menekan besarnya dana yang dikeluarkan
untuk pengadaan sarana, dapat juga didiskusikan untuk alat-alat yang harus
dibeli dan alat-alat yang dapat dikembangkan sendiri.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apakah yang dimaksud dengan sarana dan
prasarana ?
2.
Apakah yang dimaksud dengan perencanaan?
3.
Apakah yang dimaksud dengan perencanaan sarana
dan prasarana pendidikan penjas?
4.
Bagaimana cara merencanakan sarana dan
prasarana pendidikan penjas ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.
Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah
Sarana dan Prasarana Olahraga.
2.
Sebagai
salah satu bentuk pengetahuan tentang Perencanaan Sarana dan Prasarana
Pendidikan olahraga.
D.
Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan dari makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa
bagaimana mengetahui sarana dan prasarana pendidikan olahraga yang baik dengan
merencanakan sebelumnya.
2.
Memberikan ilmu pengetahuan tentang perencanaan
sarana dan prasarana pendidikan olahraga bagi si pembaca.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Perencanaan
berasal dari kata “plan” yang mempunyai arti rencana, rancangan, maksud maupun
niat. Planning berarti perencanaan.Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan
adalah proses kegiatan. Rencana dapat dikatakan sebagai hasil
perencanaan.Perencanaan dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan dating dalam rangka pencapaian tujuan telah di tentukan (sondang
P.siangin).
Menurut Roger A. Kauffman seperti yang
dikutip oleh Nanang Fatah,perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau
sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-sumber yang
diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal
yang akan dikerjakan kemudian.Dengan kata lain,Planning adalah memikirkan
sekarang untuk tindakan yang akan datang perencanaan yang dimaksud adalah
merinci rencana pembelian,pengadaan,rehabilitasi,distribusi,sewa atau pembuatan
peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.Perencanaan sarana dan
prasarana pendidikan dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan
secara matang rancangan pembelian,pengadaan,rehabilitasi,distribusi,
sewa atau pembuatan
peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan.
Perencanaan kebutuhan merupakan rincian
fungsi perencanaan yang mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus
dipenuhi.Dalam menentukan kebutuhan diperlukan beberapa data dasar,diantaranya
adalah distribusi dan komposisi,jenis,jumlah dan kondisi (kualitas),sehingga
berhasil guna,tepat guna,dan berdaya guna dan kebutuhan dikaji lebih lanjut
untuk disesuaian dengan besarnya pembiayaan dari dana yang tersedia. Dalam
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan
yang meliputi tahapan-tahapan dalam manajemen sarana dan prasarana maka
perencanaan merupakan langkah awal.Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah
alternative tentang penepatan prosedur pencapaian tujuan tersebut. Yang di
maksud sumber meliputi sumber daya manusia,material dan waktu. pendidikan
Perencanaan pengadaan sarana maupun
prasaranadi lakukan dengan memperhitungkan keadaan investaris pegawai yang ada,
biaya. Dengan adanya perencanaan yang matang maka akan mengurangi kegagalan
dalam mengintlementasikan di lapangan dan mengindari terjadinya kesalahan dan
kegagalan yang tidak diinginkan.
Namun
permasalahan yang sering dijumpai berkaitan dengan perencanaan kebutuhan barang
dan pembangunan gedung sekolah adalah kurang jelasnnya suatu rencana, apalagi
berkaitan dengan dengan sumber dana, kadang tidak memperhitungkan dengan
matang, misalnya tidak adanya prioritas pada kebutuhan, atau bahkan tidak
sesuai kebutuhan. Perencanaan yang kurang matang dapat dilihat berdasarkan data
yang dimiliki depdiknas (2004) 60% dari 170.000 gedung SD yang ada di seluruh
tanah air dinyatakan rusak parah. Kerusakan itu disebabkan lantaran dibangun
pada masa instruksi presiden sejak tahun 1984 karena usia bangunannya sudah tua
termakan zaman dan rehabilitasi yang di lakukan oleh pemerintahan pusatdan
daerah bersifat sementara sehingga setiap kali diperbaiki beberapa tahun kemudian
rusak lagi karena tidak seluruh ruang perbaiki. Peran pemerintah untuk
merehabilitasi bangunan yang rusak tidak sesuai dengan harapan karena minimnya
dana dari APBD dan APBN. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang sistematis
dan fleksibel, mendayagunakan segala sumber daya manusia dan didukung dengan
biaya serta tenaga yang profesional.
B.
Pengertian
Perencanaan Sarana dan Prasarana pendidikan Penjas
Secara umum, Perencanaan merupakan
tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan perencanaan sarana
dan prasarana olahraga adalah tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran
yang cermat sebelum membangun sarana dan prasarana olahraga.
Dalam
meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi tahapan-tahapan dalam
manajemen sarana dan prasarana maka perencanaan merupakan langkah
awal.Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternative tentang penepatan
prosedur pencapaian tujuan tersebut. Yang di maksud sumber meliputi sumber daya
manusia,material dan waktu. pendidikan Perencanaan pengadaan sarana maupun prasaranadi lakukan dengan
memperhitungkan keadaan investaris pegawai yang ada, biaya. Dengan adanya perencanaan
yang matang maka akan mengurangi kegagalan dalam mengintlementasikan di
lapangan dan mengindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak
diinginkan.
Namun
permasalahan yang sering dijumpai berkaitan dengan perencanaan kebutuhan barang
dan pembangunan gedung sekolah adalah kurang jelasnnya suatu rencana, apalagi
berkaitan dengan dengan sumber dana, kadang tidak memperhitungkan dengan
matang, misalnya tidak adanya prioritas pada kebutuhan, atau bahkan tidak
sesuai kebutuhan. Perencanaan yang kurang matang dapat dilihat berdasarkan data
yang dimiliki depdiknas (2004) 60% dari 170.000 gedung SD yang ada di seluruh
tanah air dinyatakan rusak parah. Kerusakan itu disebabkan lantaran dibangun
pada masa instruksi presiden sejak tahun 1984 karena usia bangunannya sudah tua
termakan zaman dan rehabilitasi yang di lakukan oleh pemerintahan pusatdan
daerah bersifat sementara sehingga setiap kali diperbaiki beberapa tahun
kemudian rusak lagi karena tidak seluruh ruang perbaiki. Peran pemerintah untuk
merehabilitasi bangunan yang rusak tidak sesuai dengan harapan karena minimnya
dana dari APBD dan APBN. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang sistematis
dan fleksibel, mendayagunakan segala sumber daya manusia dan didukung dengan
biaya serta tenaga yang profesional.
Sarana
prasarana banyak diartikan menurut beberapa sumber. Sarana adalah perlengkapan
yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan
pendidikan, yang meliputi: peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku ataupun
media internet. Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam
mencapai makana dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan
penunjang utama terselenggaranya suatu proses menurtut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan
isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13). Dari berbagai
definisi menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana prasarana adalah sumber
daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan ataupun lapangan
beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan
kegiatan. Sarana prasarana pendidikan jasmani adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan
di luar maupun di dalam. Contoh:, lapangan permainan, kolam renang, dsb.
(Wirjasanto 1984:154). Pengertian sarana prasarana tidak seperti yang di atas,
namun ada beberapa pengertian lain menurut sumber yang berbeda pula. Sarana
prasarana olahraga adalah semua sarana prasarana olahraga yang meliputi semua
lapangan dan bangunan olahraga beserta perkengkapannya untuk melaksanakan
program kegiatan. Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung yang terdiri
dari segala bentuk dan jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam
kegiatan olahraga siswa-siswi. Prasarana olahraga adalah sumber daya pendukung
yang terdiri dari tempat olahraga dalam bentuk bangunan di atasnya dan batas
fisik yang statusnya jelas dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk
pelaksanaan program kegiatan olahraga. Dari beberapa pengertian di atas dapat
diartikan bahwa sarana prasarana pendidikan penjas adalah semua sumber daya
pendukung olahraga yang meliputi semua lapangan dan bangunan olahraga beserta
perkengkapannya untuk melaksanakan program kegiatan olahraga.
C. Tujuan Perencanaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan
Adalah demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan
yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam
pelaksanaannya.Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan
berdasarkan analisis kebutuhan dan penetuan skala prioritas kegiatan untuk
dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
D. Manfaat Perencanaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan
Manfaat perencanaaan
yaitu dapat membantu dalam menetukan tujuan, meletakkan dasar-dasar dan menetapkan
langkah-langkah,menghilangkan ketidak pastian,dapat dijadikan sebagai suatu
pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan,pengendalian dan bahkan juga
penilaian agar nantinya kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.
E. Karakteristik Perencanaan Sarana
dan Prasarana Pendidikan
Suatu rencana yang baik
selalu menuju sasaran damn tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya,dilandaskan
atas perhtitungan dan selalu mengandung kegiatan/tindakan/usaha.Sarana
perencanaan adalah target yang sangat berguna bagi manajemen dalam rangka
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
F. Cara Perencanaan Sarana dan
Prasarana Pendidikan Penjas yang Efektif
Kegiatan
olahraga memerlukan ruang untuk bergerak. Kebutuhan ruang untuk bergerak itu ditentukan dengan
standar ruang perorangan. Sarana prasarana olahraga paling sedikit atau minimal
disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang berolahraga itu sendiri. Sehingga kunci
dan tujuan sarana prasarana adalah memberikan fasilitas berolahraga yang
diharapkan dengan adanya sarana prasarana penunjang, sehingga kegiatan olahraga
berjalan dengan baik. Dengan begitu masyarakat dapat menikmati olahraga dengan
baik dan optimal. Dan Perencanaan yang efektif di dalam
penyusunannya harus dilakukan melalui suatu rangkaian pertanyaan yang perlu
dijawab engan memuaskan. Perencanaan
sarana dan prasarana olahraga dapat dilakukan dengan cara 5W dan 1H, yaitu:
(WHAT) Kegiatan-kegiatan
apa yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan?
(WHERE) Dimana
kegiatan hendak dilakukan?
Pertanyaan ini mencakup
tata ruang yang disusun,tempat yang akan digunakan,tempat pertumpuan alat-alat
serta perlengkapan lainnya.
(WHEN) Bilamana kegiatan tersebut hendak
dilaksanakan?Hal ini berarti harus tergambar system prioritas yang akan
digunakan,penjadwalan waktu,target,fase-fase tertentu yang akan dicapai serta
hal-hal lain yang berhubungan faktor waktu.Rencana kebutuhan dibuat untuk
jangka waktu pendek,menengah dan panjang.
Perencanaan
jangka pendek, yaitu sebuah perencanaan yang
dipersiapkan dengan tergesa-gesa dan mendadak kerena pentingnya dan waktu yang
tersedia sengat sempit padahal kebutuhan sengat mendesak dan
tiba-tiba.(biasanya waktunya kurang dari satu tahun).
Perencanaan
jangka menengah, yaitu sebuah perencanaan yang dalam
pelaksanaannya membutuhkan waktu”pemasangan”(umumnya waktunya kurang lebih 5
tahun).
Perencanaan
jangka panjang,yaitu
yang membutuhkan waktu agak lama dalam pelaksanaanya(biasanya kurang
lebih 10 tahun).
(HOW) Bagaimana cara melaksanakan kegiatan
kearah tercapainya tujuan?
Yang
di cakup oleh pertanyaan ini menyangkut system kerja,standar yang harus
dipenuhi,cara pembuatan dan penyimpaian laporan,cara menyimpan dan mengolah
dokumen-dokumen yang timbul sebagai akibat pelaksanaan.
(WHO) Pertanyaan siapa(?)berarti
diketemukannya jawaban tentang personalia,tentang pembagian tugas,wewenang dan
tanggung jawab.Harus terjawab pula pertanyaan yang menyangkut hubungan birarki
antara orang-orang serta syarat-syarat yang harus dipenuhi,baik oleh golongan
pimpinan dalam berbagai tingkat maupun bagi para pelaksana.Juga perlu
ditegaskan kebijaksanaan yang ditempuh dalam pengadaan
tenaga,penempatannya,pembiayaannya,pengupahan dan
penggajiannya,pemberhentiannya,pemecatannya,dan
pemensiunnya.
(WHY) Secara filosofis,pertanyaan yang
terpenting diantara rangkaian pertnyaan ini ialah pertanyaan”Mengapa”karena
pertanyaan ini ditujukan kepada kelima pertanyaan yang mendahuluinya.
Dalam menyusun
perencanaan hendaknya diperhatikan juga perencanaan biaya dan pegawai yang ada
disamping kekhususan tugas yang ada.
G. Persyaratan yang harus diperhatikan
dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana pendidikan.
1.
Perencanaan pengadaan barang harus
dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kualitas proses
belajar mengajar.
2.
Perencanaan harus jelas.Kerjelasan suatu
rencana dapat dilihat pada:
a. Tujuan
dan sasaran atau target yang harus dicapai.Peyusunan perkiraan biaya/ harga keperluan
pengadaan.
b.Jenis dan bentuk
tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
c. Petugas
pelaksanaan,missal:guru,karyawan.
d.
Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
e. Kapan
dan dimana kegiatan dilaksanakan.
f. Bahwa
suatu perencanaan yang baik harus realistis yaitu dapat dilaksanakan dengan
jelas, terprogram, sistematis, sederhana, fleksibel, dan dapat dilaksanakan.
3.
Rencana harus sistematis dan terpadu.
4.
Rencana harus menunjukkan unsure-unsur
insane yang baik ataupun non insane sebagai komponen-komponen yang berhubungan
satu sama lainnya bekerja sama menuju tercapainya tujuan, target, kesesuaian
yang harus di tetapkan sebelumnya.
e.
Memiliki struktur berdasaarkan analisis.
f.
Berdasaarkan stas kesepakatan dan keputusan persama pihak perencana
g.
Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan, situasi dan kondisi
yang tidak di sangka-sangka.
h.
Dapat melaksanakan dan berkelanjutan.
i.
Menunjukan skala proritas
j.
Mengadakan sarana pendidikan yang disesuaiakn dengan plafon anggaran.
k.
Mengacu dan berpedoman pada kebutyhan dan tujuan yang logis.
l.
Dapat di dasarkan pada jangka pendek ( 1tahun). Jangkah menenga(4-5 tahun),jangka
panjang(10-15 tahun).
H.
Prosedur
Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Terdapat beberapa beberapa prosedur dalam
perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan. Untuk perencanaan sarana prasarana dan prasarana di sekolah
dilakukan melalui tahap sebagai berikut;
(1)
menganalisis
kebutuhan.
(2)
Mengiventarisasi
sarana dan prasarana yang ada.
(3)
Mengadan
seleksi.
(4)
Menyediakan
dana,
(5)
Pemberian
wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana.
1. Menganalisis kebutuhan sekolah.
1) Penyusunan rencana kebutuhan barang di sekolah
umunya didasarkan pada hal-hal sebagai berikut;
a)
Adanya
kebutuhan sesuai dengan perkembangan skolah.
b)
Adanya
barang-barang yang rusak,di hapuskan, hilang atau sebab lain yang dapat di
pertanggun jawabkan sehingga memerlukan pergantian.
c)
Adanya
kebutuhan barang yang di rasakan pada jatah perorangan jika terjadi mutasi guru
atau pegawai sehingga turut mempengaruhi kebutuhan barang.
d)
Adanya
tingkat persediaan barang untuk setiap barang untuk setiap tahun anggaran
mendatang.
Contoh;
Perencanaan
kebutuhan barang di suatu sekolah Sekolah A dilaksanakan sebagai berikut;
Ø Kepalah sekolah
merencanakan kebutuhan barang untuk untuk subsidi atau bantuan pembiayaan
penyelanggaraan sekolah yang akan di terima pada tahun anggaran mendatan.Misal
; akan mengusulkan buku dan alat peraga /peraktek. Dalam memilih judul buku dan
nama alat peraga atau praktek yang dapat
di usulkan untuk di beli. Kepalah sekolah harus menyesuaikan dengan daftar buku
atau alat praga praktik yang telah di sahkan penggunaanya oleh Direktur Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah Depertemen Pendidikan Nasional
Ø Dalam hal
perencanaan kebutuhan barang yang tak dapat di penuhi melalui sumber subsidi
atau bantuaan. Kepalah sekolah bersangkutan menyusun suatu standar kebutuhan
barang yang di sampaikan kepada kepala dinas pendidikan kabupaten/kota atau
inpeksi kecematan atau pengawas TK/SD.
Ø Bupati atau
Walikota KDH Tingkat ll dalam hal ini diwakili oleh kepalah Dinas Pendidikan
Dati ll meneliti daftar kebutuhan barang tersebut serta Dinas pendidikan
memilih dan menetukan komponen mana yang akan di usulkan melalui APBD Tingkat
ll. Usulan tersebut di teruskan kepada Gubernur KDH Tingkat l dalam hal ini di
wakilih oleh kepala Dinas Pendidikan Dati
I.
Ø Berdasarkan
usulan pengadaan barang dari Dinas Pendidikan Dati II Kepala Dinas pendidikan
Dati II Kepala Dinas Dati I merencanakan kebutuhan barang untuk 1(satu) tahun
anggaran berdasarkan anggaran yang tersedia melalui APBD tingkat I.
2) Jangka
waktu perencanaan
Waktu yang tepat untuk melakukan
perencanaan, yaitu;
a)
Dalam
situasi yang tidak mendadak.
b)
Ada
uang dan cukup.
c)
Disesuaikan
dengan kebutuhan.
3)
Rencana kebutuhan dibuat sebagai berikut;
a)
Perencanaan
jangka pendek, yaitu sebuah perencanaan yang di persiapkan dengan
tegesah-gesah dan mendadak karena
kepentingan dan waktu yang tersedia sangat sempit padahal kebutuhan sangat
mendesak dan tibah-tibah (biasanya waktunya kurang dari satu tahun).
b)
Perencanaan
jangkah menengah, yaitu sebuah perencanaan yang dalam pelaksanaannya
membutuhkan waktu “pemasangan” (umumnya kurun waktuh kurang lebih 5 tahun).
c)
Perencanaan
jangkah panjang ,yaitu perencanaan yang membutuhkan waktu agak lama dalam
pelaksanaanya (biasanya kurang lebih 10 tahun)
1.
Inventarisasi
barang
Setelah melakukan analisis kebutuhan dilakukan
pengurusan penyelanggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang milik
sekolah kedalam suatu daftar inventaris secara teratur dan menurut ketentuan
yang berlaku.
2.
Mengadakan
Seleksi
Dalam tahapan mengadakan seleksi,
perencanaan sarana dan prasarana meliputi;
1)
Menyusun
Konsep Program
Prinsip
dalam penyusunan program;
a)
Ada
penanggung jawab untuk memimpin plaksanaan program;
b)
Ada
kegiatan konkrit yang di lakukan;
c)
Ada
sasaran (target)terukur yang ingin dicapai;
d)
Ada
waktu yang selesai pasti;
e)
Ada
lokasi angaran yang pasti untuk melaksanakan program;
Kelima prinsip
di atas ini merupakan kesatuan penyusunan program guna mencapai tujuan.
2)
Pendataan
a)
Pendataan
barang, hal-hal yang perlu di prhatikan dalam pendataan barang.
(1)
Jenis
barang
-
Terbuat
dari kayu
-
Terbuat
dari besi
-
Terbuat
dari kertas
-
Barang-barang
mewah
-
Barang-barang
elektronik
(2)
Jumlah
barang
Jumlah barang
harus ditulis
Contoh :
-
Jumlah
barang yang terbuat dari kayu berapa harganya
-
Jumlah
barang yang terbuat dari besi berapa harganya
-
Jumlah
barang yang hilang
(3)
Kondisi
barang (kualitas)barang
Rusak
ringan, rusak berat atau barang yang layak pakai atau barang yang tidak layak
pakai.
3. Pendanaan
pendanaan untuk pengadaan
memelihara,penghapusan,dll di bebankan dari APBN /APBDN,dan bantuan dari BP3
atau komite sekolah.Adapun perencanaan anggaran di laksanakan dalam jangka
pendek ,jangkah menengah dan jangkah panjang .Fungsi perencanaan
pengajaran untuk memutuskan rincian
menurut standard yang berlaku terhadap jumlah danah yang telah di tetapkan
sehingga dapat menghindari keborosan.
4. Kewenangan
sejarah engan semangat otonomi dalam
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di lakukan oleh penyelenggarah
pendidikan beserta jajaranya.
I. Perencanaan Pengadaan Barang Bergerak
dan Barang Tidak Bergerak
a. Perencanaan pengadaan barang-barang bergerak
1)
Barang habis pakai
a) menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya
keperluan,pengadaan barang, selama 1 bulan/semester/tahun.
b)
menyusun daftar perencanaan berdasarkan
analisi kebutuhan dari masing-masing satuan organisasi.
2)
Barang tidak habis pakai
a)
menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya keperluan,pengadaan barang, selama
1bulan/semester/tahun.
b)
menyusun daftar perencanaan berdasarkan analisi kebutuhan dari masing-masing satuan
organisasi.
b. Perencanaan pengadaan prasarana/barang-barang
tidak bergerak
1) Tanah
a) menyusun
rencana pengadaan tanah berdasarkan analisah kebutuhan bangunan yang akan didirikan serta lokasi yang di
tententukan berdasarkan.
b) pemetaan
sekolah
c) mengadakan
survey tentang adanya fasilitas sekolah seperti jalan, listrik, telpon, transportasi
dan sebagainya.
d) mengadakan
survey harga tanah.
e) menyusun
rencana anggaranya biaya bangunan.
2) Bangunan
a)
menyusun rencana bangunan yang akan didirikan berdasaarkan analisis kebutuhan
secara lengkap dan teliti.
b)
mengadakan surveiterhadap tanah dimana akan didirikan, hal luasnya, kondisi,
situasi, status, perisinan dan sebagainya
c) menyusun rencana rekontruksi dan
arsitektur banguan sesui pesanan.
d)
penyusun rencana anggaran biaya sesuai dengan harga standar.
e)
menyusun pertahapan rencana anggaran secara teknik dan memperhatikan skala
prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pemerintah.
Permasalahan
yang sering dihadapi dalam perencanaan barang :
a. Tidak
sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dikarenakan adanya perubahan tingkat
perkembangan ekonomi
b. Terbatasnya
jumlah barang yang diperlukan
c. Penggunaan
pengelolaan yang tidak efisien
d. Terjadinya
pemborosan
e. Pembelian
barang yang berlebihan
f. Kurangnya
ketersediaan dana yang diperlukan
g. Kurang
menerapkan program prioritas sesuai dengan dana yang tersedia
h. Penganggaran
yang tidak rinci
J.
master
plan/side plan fisik sekolah
Master plan fisik
sekolah berfungsi untuk mengendalikan perencanaan dan pembangun fisik komplek
sekolah.Mater plan sangat bermanfaat bagi pengadaan bangunan sekolah yang
pelaksanaannya yang dilakukan secara bertahap.Di dalam master plan perlu
disebutkan informasi mengenai jenis bangunan yang sudah ada dan direncanakan
pengembangannya. Di dalam master plan fisik sekolah hendaknya dicantumkan
informasi, antara lain :
a. Pagar
betis setapak
b. Garis
sepadan bangunan
c. Pintu
gerbang sekolah
d. Papan
nama sekolah
e. Dena
keseluruhan sekolah
f. Selasar
penghubung antar ruang dan bangunan
g. Jalan
setaapak, jalan dan parkir kendaraan di dalam komplek
h. Lapangan
olahraga dan lapangan olahraga
i.
Tiang bendera (untuk upacara
sehari-hari)
j.
Pertamanan (termasuk kebun praktek)
k. Sistem
jaringan listrik
l.
Sistem jaringan air bersih
m. Sistem pembuangan air kotor/limbah
n. Sistem
jaringan air hujan
o. Terletak
di daerah pemukiman/perkampungan
p. Adanya
sumber daya manusia (siswa)
q. Mudah
dicapai ditinjau dari jarak dan kondisi pencapaian maupun transportasi
r.
Adanya jalan masuk dan jalan raya
s. Memilih
sumber air bersih
t.
Terjangkau jaringan listrik
u. Bebas
dari gangguan bencana alam (banjir,tanah longsor)
v. Bebas
dari gangguan keramaian
w. Bebas
dari gangguan bau.
Bangunan
sekolah bukanlah hanya apa yang berwujud bangunan (gedung) saja tetapi meliputi
seluruh site (tapak) sekolah yang berwujud tanah beserta segala bangunan dan
fasilitas yang ada di atasnya yang digunakan secara langsung dalam proses
pembelajaran, maupun yang mendukung kelancaran terlaksananya proses tersebut.
Adapun
sebagai gambaran tipe sekolah menengah pertama (SMP) adalah sebagai berikut :
a. Pada
zona/daerah peruntukan pendidikan sesuai peraturan rencana tata kota daerah
setempat
b. Terletak
di daerah pemukiman/perkampungan
c. Adanya
sumber daya manusia
d. Mudah
dicapai ditinjau dari jarak dan kondisi pencapain maupun transportasi
e. Adanya
jalan masuk dan jalan raya/sungai ke lokasi
f. Memiliki
sumber air bersih
g. Terjangkau
jaringan listrik
h. Bebas
dari gangguan bencana alam
i.
Bebas dari gangguan keramaian
j.
Bebas dari gangguan bau
Tapak
sekolah
Luas
tapak yang direncanakan hendaknya sesuai dengan luas lahan minimal yang
disyaratkan sesuai dengan tipe sekolah. Sehingga dapat prasarana dapat di
bangun, seperti gedung belajar gedung
olahraga dan lapangan.
Bentuk tapak
Diusahakan
tidak menyulitkan dalam penataan bangunan sekolah,maka disarankan berbentuk
empat persegi panjang atau mendekati.
Didalam master plan fisik sekolah
harus diperhatikan antara lain:
a. Pengelompokan/pendaerahan
bangunan yang sesuai dengan fungsi dan karakteristiknya
b. Hubungan
antar bangunan/ruang dan datar kelompok ruang
c. Optimalisasi
penggunaan lahan
d. Factor
keamanan dan keselamatan
e. Factor
pentahapan pembangunan
Bangunan Infra struktur
Insfrastruktur adalah
bangunan prasarana lingkungan sekolah tersebut untuk melengkapi gedung sekolah
agar lingkungan sekolah tersebut aman,nyaman,dan sehat.
a. Jalan,
gorong-gorong dan jembatan
b. Jaringan
listrik dan telepon
c. Jaringan
air bersih/plumbing
d. Sumur
gali
Ruang
dan halaman belajar
Persyaratan umum ruang
belajar antara lain:
a. Penempatan/tata
letak setiap jenis ruang sesuai dengan fungsinya. Ruang belajar/ruang teori
pada zona/daerah tenang
b. Orienntasi
terhadap matahari.
Bangunan
ruang belajar dibuat arah memanjang timur-barat, untuk mencegah matahari
langsung masuk ke dalam ruang (pada pagi dan sore) serta lapangan saat olahraga
tidap menghadap matahari dan membelakangi matahari, sehingga para siswa-siswi
nyaman berolahraga dan berada di halaman sekolah.
c. Pencayahaan
·
Pencayaan alam
·
Ruang mendapatkan pencahayaan cukup dari
sinar matahari tanpa gangguan panas dan silau
·
Luas lubang jendela lebih kurang 20%
dari luas lantai
·
Pencahayaan buatan
·
Jika penyinaran alam berkurang, ruang
harus mendapat pencahayaan yang cukup dari sinar lampu yang tidak menyilaukan
d. Penghawaan
Ruang
mendapat udara cukup sehingga ruang tidak panas dengan mengupayakan sirkulasi
udara silang (croos ventilasi
silang). Luas lubang ventilasi 6% sampai dengan 10% dari ruas lantai Mungkin
banyak para kepala sekolah yang tidak mempunyai kesempatan untuk ikut serta dalam
perencanaan bangunan sekolah.Sedangkan sebagai administrator atau manajer,
merekalah yang bertanggung jawab dan sekolahnya, kepala sekolah mempunyai
peranan tersendiri dalam panitia perencanaan bangunan sekolah dan
perlengkapannya.
K.
Perencanaan,
Pemeliharaan, dan Pengembangan
Dalam
menghadapi tugas ini disarankan menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Masalah
dasar-dasar pengajaran dan penentuan jenis program pengajaran dan perencanaan
fasilitas bangunannya
b. Membentuk
panitia untuk mempelajari kebutuhan-kebutuhan khusus yang bertalian dengan
bangunan dan dipergunakan sebagai model atau contoh
c. Mengatur
kunjungan sekolah-sekolah yang dipergunakan sebagai model atau contoh
d. Mempelajari
gambar-gambar contoh bangunan sekolah dan perlengkapannya baik yang diproyeksikan
maupun gambar biasa
Ada beberapa aspek yang
berkaitan dengan perencanaan dan pemeliharaan bangunan sekolah dan
perlengkapan:
a. Perluasan
bangunan yang sudah ada
Pada
bangunan sekolah yang sudah ada sering
kali diperlukan tambahan bangunan seperti ruang kelas baru dan perlengkapan.
Dalam masa kerjanya kepala sekolah tentu pernah menghadapi masalah seperti
diatas, apabila tuntutan-tuntutan yang berasal dari perkembangan pendidikan
semakin cepat dan mendesak baik yang bertalian dengan kualitas maupun
kuantitas. Keadaan pekerja akan menentukan lamanya waktu dan besarnya tenaga
yang dibutuhkan untuk mempelajari kebutuhan-kebutuhan dan mengidentifikasinya
dengan tepat.
Sudah
tentu guru-guru dan para orangtua murid diikutsertakan dalam melakukan
perencanaan mengenai penambahan-penambahan dan perombakan bangunan atau ruang
kelas baru yang sudah ada atau merencanakan bangunan baru dan saran-saran yang
mereka kemukakan ditampung dan
dipertimbangkan. Segala bahan penting yang diperlukan harus dikumpulkan supaya
dapat menyampaikan rekomendasi yang tepat dan masuk akal baik kepada pemerintah
maupun kepada mayarakat. Langkah-langkah yang disarankan terdahulu dapat juga
ditempuh jika penambahan bangunan itu agak besar penambahan yang ruang kelas
baru umumnya didasakan pada alasan daya tampung yang kurang,sedangkan lahan
kosong siap dibangun
b. Rencana
rehabilitasi
Dengan
melakukan survey terhadap bangunan dan perlengkapan yang sudah ada dan mencatat
secara terperinci perbaikan-perbaikan yang diperlukan, kepala sekolah dengan
stafnya dapat mengusulkan perbaikan-perbaikan untuk kepentingan efektivitas
pelaksanaan program sekolah.
Perbaikan-perbaikan
ini diantaranya mencakup mengecat dan melabur, mengganti bahan-bahan atau
bagian-bagian yang sudah using atau lapuk, menyempurnakan akustik ruangan
belajar, menambah tempat ruang buang air, memperbaiki fasilitas mencuci tangan
dan kaki dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan lainnya yang bertalian dengan
pelaksanaan inovsi.
c. Perencanaan
tempat penyimpangan alat-alat
Dari
segi pendidikan soal penyimpangan alat-alat kurang mendapat perhatian, baik
dalam litelature tentang kontruksi bangunan sekolah maupun dalam rencana
struktur bangunannya. Alat-alat langsung
dipergunakan dalam pelajaran memerlukan fasilitas penyimpangan yang
memadai dan praktis sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan dapat segera
disediakan serta keamanannya cukup terpelihara. Alangkah baiknya jika tempat
penyimpangan alat-alat ini direncanakan sebelum bangunan didirikan sehingga
faktor estitikanya pun mendapat perhatian juga.
d. Mengatur
dan memelihara ruang belajar
Sebagian
besar waktu yang digunakan murid dan guru selama disekolah dipergunakan di
ruang belajar. Guru seringkali memberikan pengawasan langsung terhadap
pengaturan, dan pemeliharaan ruang belajar, namun mereka memerlukan bantuan dan
dukungan dari kepala sekolah dan penjaga kebersihan agar ruang belajar
senantiasa siap dipergunakan dan memperlancar proses belajar mengajar.
Kepala sekolah hendaknya melakukan
observasi secara teratur dan kontinyu terhadap kondisi cahaya ruang belajar
ini, dan segera mengadakan perbaikan bilamana terdapat kekurangan-kekurangan.di
samping itu ruang belajar harus selalu diperbarui catnya, dan dianjurkan tiap tiga
sampai lima tahun sekali. Seperti telah disinggung warna-warna yang
dipergunakan di ruang belajar adalah warna yang memberikan pengaruh psikologis
positif dalam proses belajar mengajar kepada guru-guru dan murid. Gunakanlah
warna-warna yang mengembangkitkan semangat semangat belajar dan bekerja.Namun
berpengaruh menenangkan dan memupuk perasaan estetika.
L.
Tanggung
jawab pemerintah, sekolah dan masyarakat
dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan
Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
pendidikan nasional oleh karena itu pemerintah hendaknya memerhatikan kondisi
sekolah terutama di daerah yang kondisinya rusak dan perlu diperbaiki dengan
perencanaan yang matang.Pemerintah mempunyai tanggung jawab dan peran dalam
menyusun perencanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) serta anggaran
pendapatan belanja Negara (APBN) oleh karena itu anggaran pendidikan hendaknya
disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dengan memerhatikan aspek utama yaitu
pendidikan.
Sekolah merupakan suatu organisasi.Dalam hal ini kepala sekolah
hendaknya serba bisa, karena bukan saja harus memiliki pengeahuan yang memadai
mengenai bangunan sekolah, melainkan juga banyak pengetahuaannya tentang
perabot dan perlengkapan. Seperti telah disinggung bahwa tanggung jawab kepala
sekolah dan kaitannya dengan perencanaan
sarana dan prasarana di sekolah bersama-sama staf menyusun daftar kebutuhan
sekolah, kemudian mempersiapkan perkiraan tahunan untuk diusahakan penyediaannya
sesuai dengan kebutuhan. Menyimpan dan memelihara serta mendistribusikan kepada
guru-guru yang bersangkutan, dan menginventarisasi alat/sarana tersebut pada
akhir tahun pelajaran.
Sebagai pelaksanaan tugas pendidikan, guru mempunyai andil dalam
manajemen saran dan prasarana pendidikan.Dalam hal ini, guru lebih banyak
berhubungan dengan sarana pengajaran yaitu alat peraga, alat pelajaran, dan
media pengajaran lainnya.Peranan guru tidak hanya dalam perencanaan pendidikan
tetapi dimulai dari perencanaan, pemanfaatan, pemelihara, serta pengawasan
penggunaan sarana dan prasarana. Keterlibatan guru dalam perencanaan karena
semua barang yang dipergunakan dalam proses belajar mengajar disesuaikan dengan
rancangan kegiatan belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melakukan Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan seorang
kepala sekolah mempunyai saranan yang strategis dilakukan dengan berbagai
prosedur atau tahapan. Rincian fungsi perencanaan mempertimbangkan suatu factor
kebutuhan yang harus dipenuhi. Sehingga guru dapat memanfaatkan segala sarana
yang ada di sekolah seoptimal mungkin dan dapat bertanggung jawab penuh
terhadap keselamatan pemakaian sarana dan prasarana pengajaran yang ada, dan
prasarana dikelas di mana dia mengajar. Sarana olahraga adalah sumber daya pendukung
yang terdiri dari segala bentuk dan
jenis peralatan serta perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olahraga.
Sedangkan prasarana olahraga adalah
sumber daya pendukung yang terdiri dari semua lapangan dan bangunan olahraga.
Jadi, sarana prasarana olahraga adalah semua sumber daya pendukung olahraga yang meliputi semua
lapangan dan bangunan olahraga beserta perlengkapannya untuk melaksanakan
program kegiatan olahraga. Perencanaan merupakan tindakan yang teratur dengan
didasari pemikiran yang cermat sebelum melakukan usaha untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Sedangkan perencanaan sarana dan prasarana olahraga
adalah tindakan yang teratur dengan didasari pemikiran yang cermat sebelum
membangun sarana dan prasarana olahraga. Perencanaan sarana dan prasarana
olahraga dapat dilakukan dengan cara 5W dan 1H. Berikut ini adalah beberapa hal
yang perlu diketahui dalam merencanakan dan menentukan kebutuhan sarana
prasarana olahraga:
a) Pengisian kebutuhan sarana prasarana sesuai
dengan perkembangan olahraga.
b) Adanya sarana prasarana olahraga yang
rusak, hilang atau bencana yang dapat dipertanggung jawabkan.
c) Adanya penyediaan sarana prasarana olahraga
yang didasarkan pada jatah.
d) Adanya persediaan sarana prasarana olahraga
pada tahun mendatang.
B. Saran
Mengadakan
sarana dan prasarana membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tetapi, besarnya dana
tersebut dapat ditekan dengan cara memprioritaskan sarana dan prasarana yang
terpenting dahulu untuk dipenuhi. Selain itu, dapat juga mengembangkan dari
benda-benda yang sekiranya berharga murah yang dapat menggantikan fungsi dari
alat-alat olahraga yang harganya lebih tinggi
DAFTAR PUSTAKA
Sri
Ambar Arum,Wahyu.2007. manajemen sarana
dan prasarana pendidikan. Jakarta selatan : cv. MULTI KARYA MULIA
Https://goog.gl/images/kvnybg.